Link Gunadarma

Selasa, 23 Juni 2015

Manusia dengan Akal, Jasmani dan Rohani

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia dapat diciptakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa merupakan hasil karya yang paling istimewa daripada mahluk yang lain. Manusia diciptakan segambar dengan pembuatNya, kita manusia diciptakan dan di lahirkan memiliki akal budi berbeda dengan mahluk-mahluk lainnya. Manusia dalam aritian yang sempit adalah seorang mahluk yang memiliki organ lengkap dan dapat memiliki semua yang dapat manusia ingini di dunia ini. Manusia dalam pengertian tersebut dapat kita artikan sebagai mahluk individu yang memiliki karekteristik berbeda-beda tiap individunya.
Manusia dalam artian luas adalah manusia yang sudah dapat menerima dan beradaptasi dengan manusia lainnya. Manusia dalam artian luas ini dapat dikatakan sebagai mahluk social, manusia yang membutuhkan manusia lain untuk dapat bersosialisai dengan sekitarnya tidak hanya dengan manusia tetapi dengan alam sekitar.  Oleh karena itu kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada di lingkungannya.

1.2Tujuan
·         Membahas dan mengenal siapakah manusia itu ?
·         Membahas tentang manusia dengan akalnya
·         Membahas tentang manusia dengan jasmaninya
·         Membahas tentang manusua dengan rohaninya
·         Mengetahui hubungan akal, jasmani dan rohani manusia



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SiapakahManusia itu ?
Pada awal mulanya bumi terbentuk masih dalam keadaan kosong dan semua itu mulai di isi oleh Sang Pencipta agar bumi terisi. Dengan kekuasanNya Ia menciptakan mahluk hidup, tumbuhan, binatang dan yang terakhir adalah manusia. Ya, manusia merupakan mahluk terakhir yang diciptakanNya. Ia menciptakan manusia serupa dengan gambaranNya, Ia memberi akal budi dan semua organ tubuh yang sempurna dan lengkap di dalamnya. Begitulah manusia pada awal mulanya.
            Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan paling sempurna. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.Rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Tuhan ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah  dikaruniakan Tuhan kepadanya.

2.2 Manusia dengan Akal
            Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang mulia. Manusia di karuniai akal dan pikiran oleh Tuhan. Oleh karena itu kita harus mengetahui potensi akal itu seperti apa dan bagaimana cara mengembangkannya. Kata akal sendiri berarti suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Dengan akal atau pikiran manusia dapat berkreasi, berkarya, berbudi.
Akal bias dikatakan pusatnya manusia. Jika kita memiliki akal yang sehat maka akan sangat berpengaruh pada kehidupan sehr-hari kita. Karena setiap tingkah laku kita tidak lepas dari akal. Kita berpikir menggunakan akal kita, tindakan bias terjadi dari pikiran kita, jadi sangan berkesinambungan. Jika kita ingin meningkatkan potensi akal kita, maka kita harus terus menggali.

2.3 Manusia dengan Jasmani
Jasmani sendiri yang berarti tubuh,jasad,bentuk fisik dari manusia. Sebagai manusia yang sudah dikaruniai jasmani yang sempurna oleh Tuhan, maka sepatutnyalah kita menjaga jasmani kita. Misalnya menjaga kesehatan denga makanan-makanan yang sehat, juga kita melihat hal bermanfaat apa yang dapat kita lakukan dengan jasmani kita. Kita bisa mengembangkannya dengan berolahraga dan menjaga jasmani kita.
Manusia dengan jasmani yang sehat adalah manusia yang bisa dikatakan manusia yang hidup sehat dan bahagia, karena dengan jasmani yang sehat maka manusia tersebut dapat melakukan rutinitas sehari hari dengan baik tanpa harus memikul beban atau pemikiran lain yang dikarenakan oleh jasmani yang tidak sehat.
2.3 Masnusia dengan Rohani
Rohani adalah sesuatu hal yang berasa diatas moral. Rohani dikaitkan dengan hati, kalbu, jiwa, mental, fikiran dan sebagainya yang mewujudkan sebagai suatu unsur peribadi manusia yang paling unik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindera. Tetapi gejala dalam kerjanya dapat dirasakan misalnya: menangkap dan menyimpan pengertian, mengingat, berfikir, berkemahuan, rindu, sedih, gembira dan sebagainya.  Jika seseorang sehat rohaninya ia akan memiliki kemampuan beramal yang tinggi, gairah bekerja dan bersemangat untuk maju dalam kebaikan.
Semuanya merupakan akal budi yang dimiliki oleh manusia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita manusia. Bersyukurlah kita terhadap pencitpta kita oleh semua anugerah yang telah diberikan ini. Akal budi ini seharusnya kita manfaatkan ke arah yang berguna bagi manusia lain dan juga bumi kita ini, jangan kita malah menggunakan akal

DAFTAR PUSTAKA











Link Gunadarma